Senin, 18 Mei 2009

KONDISI AKHLAQ

KONDISI AKHLAQ


Dari Dua Nilai Akhlaq yang pokok dalam perbuatannya menunjukkan 2 nilai perbuatan yaitu :

1. suatu perbuatan yang memudahkan manusia untuk menghilangkan sesuatu yang bisa mencelakakan orang lain
2. suatu perbuatan yang memudahkan manusia untuk berbuat baik terhadap orang lain.
Yang berhubungan dengan suatu perbuatan yang memudahkan manusia untuk menghilangkan sesuatu yang bisa mencelakakan orang lain diantaranya :
Kesuciandua bagian itu, kemudian, terbagi atas empat bagian antara lain :
a) Ihsan (kesucian) ----> bermakna kebajikan yang berhubungan dengan perbuatan hubungan dengan badani seseorang. ( contoh: seorang laki laki/permempuan bisa dikatan Muhsin/Muhsinah apabila absent dari hubungan badani yang tidak syah.
Catatan: nnafsu yang dating sejak awal merupakan nafsu yang di pengaruhi oleh kondisi alam, misalnya seorang bayi….dan nafsu yang dating dari sifat akhlaq yang sudah terkontaminasi dari segala bentuk, baik hal baik maupun hal buruk.
Tentang kesucian ini, agar mencapai sifat Yang Mulia
Wal yasta’ fifil ladziina laa yajiduuna nikaahaa (dan hendak lah orang yang tak menemukan Jodoh, menjaga kesucian mereka… (An_Nur : 23)
Walaa taqrobuz zinaa kaana faahisyaatan(w) wasaa a sabiilaa (dan janganlah dekat dekat dengan perbuatan zina, sesungguhnyaitu adalah perbuatan keji, dan buruk sekali jalan itu” Bani Israil : 32)
Dan tentang pengendalian ini, di perjelas pula dalam ayat ayat Allah yang berfirman :
Abtada’uuhaa maa katabnaahaa ‘alaihim illabtighoo a ridwaanillaahi famaa ro’awhaa haqqo ri’aayaatihaa….. (adapun tentang kerohiban, mereka mengada ngada itu; tiada kami mewajibkan itu kepada mereka, kecuali supaya mencari perkenan Allah, tetapi mereka tak melakukan itu dengan tindakan yang sebenarnya…. (Al Hadiid : 27)

5 cara dalam pengendalian hawa nafsu :
• mata yang membuat hati dan perbuatan kita kerah hal hal yang zinnah ataupun fithnah
• menghindari pendengaran pendengaran dari suara yang menimbulkan nafsu birahi
• mendengarkan ataupun melihat kisah cinta orang lain
• mencegah setiap kesempatan apapun. Yang mungkin bisa melibatkan perbuatn hina,
• berpuasa
b) amanah
amanah yaitu Jujur, sifat ini pula termasuk dalam kategori tidak melukai orang lain…..
tentunya ada tiga hal yaitu
1. bila di percaya berkhianat
2. bila berjanji mengingkari
3. bila berkata ia dusta
innallaaha laa yuhibbul khoo iniin (sesungguhnya Allah tidak suka pada orang yang berkhianat Al Anfal :58
Innallaaha ya’murukum an’tu addul amaanaati ilaa ahlihaa ( sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu supaya menyerahkan amanat kepada orang yang pantas menerimanya An_Nisaa :58
c) rendah hati
rendah hati (Hudna) atau Hun -- mengandung makna menahan diri dari perbuatan yang menyakiti orang lainsecara badaniyah.
Wa ‘ibaadur rohmaanil ladziina yamsyuuna ‘alaal ardhli hawnaa (adapun hamba Tuhan Yang Maha Pemurah ialah mereka yang berjalan di muka bumi degan rendah hati (Al Furqaan : 63)
Adfa’ billatii hiya ahsan fa idzal ladzii baynaka wa baynahu ‘adaawatun’ ka annahu waliyyun hamiim (tangkislah (keburukan) dengan sesuatu yang lebih baik, maka apabila antara engkau dan dia terdapat permusuhan, tiba tiba akan menjadi seperti kawan yang akrab” Haa Miim As_sajdah :34)
d) sopan santun
sopan santun atau Rifq ---- penuh dengan kegembiraan(talaqat), penuh senyuman dengan keramah tamahan
waquuluu linnaasi husnaa (dan berkatalah yang baik pada sekalian orang 2:83)
walaa taqfumaa laysa lakabihii ‘ilm innas sam’a wal bashooro wal fu aada kullu ulaa ika kaana ‘anhu mas uulaa (dan janganlah mengikuti apa yang engkau tak ketahui tentang itu. Sesungguhnya pendengaran dan penglihatan dan hati, semuaa itu akan di mintai pertanggung jawabannya Bani Isroil :36)



kemudian, kita lanjutkan ke suatu perbuatan yang memudahkan manusia untuk berbuat baik terhadap orang lain. :
a). pemaaf
pemaaf atau sering di sebut dalam bahasa arabnya ‘afw atau memaafkan”
wal kaadhiimiinal ghoydho wal ‘aafiina ‘anin naas
(dan orang orang yang menahan marah, dan orang yang memberi ampun kepada manusia” Ali Imroon :133
wajazaa uu sayyi atin’ sayyi atun(m) mits luhaa, faman’afaa wa ash laha fa ajruhuu ‘alallaah innahuu laa yuhibbudh dhoolimiin (balasan kejahatan, ialah dengan kejahatan yang seumpamanya, tetapi siapa yang memaafkan dan berdamai, maka pahalanya di sisi Allaah. Sesungguhnya Dia tidak mengasihi orang orang yang aniaya” (asy-Syuro 40)
b). kebajikan

sifat kebajikan atau Ihsan yang dalam arti berbuat baik terhadap orang lain ini di sini bersifat itaai dzil qurba atau kebajikan terhadap kerabat
innallaaha ya’murukum bil ‘adli wal ihsaani wa iitaa idzil qurbaa wa yanhaa ‘anil fahsyaa i wal mun’kari walbaghy (sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, dan berbuat baik (kepada orang lain), dan memberi (sesuatu) kepada kerabat, dan melarang berbuat keji dan berbuat jahat dan memberontak….. An_Nahl 90
Adl (kebaikan karena kebaikan) -- fahsya -- suatu keburukkan tak sepadan dengan kebaikannya, Ihsan (kebaikan) menjadi Munkar --- sesuatu yang menyakitkan, bathinnya akan menolak dan akan fikirannya pun tidak setuju, kemudian itaai dzil qurbaa (kebaikan terhadap keluarga, bila di arahkan ketujuan yang salah, akan menjadi “Baghy” - ibarat hujan yang berlebihan, akan menghancurkan panen bagi penanam padi.

Wa ahsinuu innallaaha yuhibbul muhsiniin (Belanjakanlah di jalan Allah) dan berbuat baiklah (kepada orang lain). Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang berbuat baik Al- Baqoroh 195)

Walladziina idzaa anfaquu lam yusrifuu walam yaqturuu wakaana dzaalika qowaamaa (dan orang orang yang jika mereka membelanjakan harta, mereka takterlalu boros dan tak pula terlalukikir, dan mereka mengambil jalan tengah antara itu. Al-Furqaan 67)
c). keberanian
ini pun termasuk dalam kebajikan, yang bernalurikan keberanian atau syaja’at
wal ladziina qooll lahumun naasu innan naasa qod jama’uu lakum fa akhsyawhum fazaa dahum iimaanan(w) waqooluu hasbunallaahu wani’mal wakiil (orang orang yang para manusia berkata: sesungguhnya orang orang telah berkumpul hendak menyerang kamu, maka dari itu takut lah kepada mereka, tetapi itu (malah) menambah iman mereka, dan mereka berkata: Allah sudah cukup bagi kami, dan Dial ah pelindung sejati Ali ‘Imron 172)

Keberaniannya yang seperti ini merupakan keberanian dalam segala hal apapun demi mencegah kejahatan.
d). ketulusan
ketulusan atau “Sidq” ini merupakan kebajikan pula, sepanjang tak adanya dorongan untuk berkata dusta.
Wa idzaa qultum fa’diluu kaana dzaa qurbaa. (dan apabila kamu berkata, berkata lah yang benar, sekalipun terhadap keluarga sendiri (Al An-Am 153)

Walaa taktumuusy syuhaadah, waman(y) yaktumhaa fa innahuu aatsimun’ qolbuh (janganlah kamu menyembunyikan kesaksian. Dan barang siapa menyembunyikan itu, maka sungguh hatinya berdosa” Al Baqorooh 283)

e). sabar
kebajikan lain, yang berkembang dari sifat alamiah manusia adalah sabar atau Sobr

walanab luwanakum bisyai in(m) minal khowfi wal juu’I wanaqshim minal amwaali wal anfuusi wats-tsamaroot, wabasy-syirish shoobiriin

wal ladziina idzaa ashoobathum mushiibatun’ qooluu innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.

Ulaa ika ‘alaihim sholawaatun(m) mirrobbihim warohmah, wa ulaaika humul muhtaduun.

dan sesungguhnya kami akanmenguji kamu dengan sesuatu dari ketakutan dan kelaparan dan kehilangan harta dan jiwadan buah buahan. Dan berilahkabar yang baik pada orang yang sabar, (yaitu) orang yang apabila musibah menimpa mereka, mereka berkata “sesungguhnya kami kepunyaan Allah, dan kami akan kembali kepada_Nya. Inilah orang yang mempunyai karunia dan rahmat dari Tuhan mereka, dan inilah orang yang terpimpin pada jalan yang benar. (Al Baqorooh 155-157

f). setia kawan
setia kawan (Muwasat)

wata ‘aawanuu ‘alal birri wat taqwaa walaa wanuu ‘alaal itsmi wal ‘udwaan
(dan tolong menolonglah dalam kebajikan dan kebaktian. Dan jangan lah kamu tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan” (Al Maidah 97).


Ringkasan:

1. Yang berhubungan dengan suatu perbuatan yang memudahkan manusia untuk menghilangkan sesuatu yang bisa mencelakakan orang lain diantaranya :
a. Ihsan (kesucian)
b. amanah yaitu Jujur
c. sopan santun
d. rendah hati (Hudna) atau Hun

2. Perbuatan yang memudahkan manusia untuk berbuat baik terhadap orang lain. :
a. pemaaf
b. kebajikan
c. keberanian atau syaja’at
d. ketulusan atau “Sidq”
e. sabar atau Sobr
f. setia kawan (Muwasat)

Tidak ada komentar:

Senantiasa Istiqomah